Rabu, 04 Februari 2015

Ekosistem Mangrove di Kepulauan Kofiau dan Boo

Ekosistem Mangrove di Kepulauan Kofiau dan Boo


Mangrove, atau yang umum disebut dengan bakau atau mange-mange oleh masyarakat di Raja Ampat, merupakan salah satu jenis tumbuhan yang hidup dan tumbuh di daerah kering di pinggiran pantai. Jenis pohon atau ekosistem ini banyak terdapat di kepulauan Kofiau dan Boo.
Ekosistem mangrove berfungsi sebagai tempat perlindungan ikan, dan biota laut lainnya seperti teripang, kima atau bia garu, lobster, dan juga sebagai pelindung pantai dan kampung dari badai atau gelombang. Mangrove juga biasanya digunakan oleh masyarakat lokal yang berada di kepulauan Kofiau untuk membangun rumah, sebagai kayu bakar dan obat tradisional.
Selain berfungsi sebagai rumah bagi biota laut dan pelindung kampung dari hempasan ombak, dahulu mangrove juga dimanfaatkan oleh masyarakat Kofiau untuk pembangunan rumah.


Hal ini dilakukan oleh masyarakat karena pada tahun 1970-an belum ada peralatan yang dapat masyarakat gunakan untuk membelah kayu balok seperti gergaji mesin. Pada tahun 1990-an masyarakat Kofiau sudah jarang mengunakan mangrove  sebagai bahan bangunan rumah dan hanya memanfaatkan mangrove kering untuk kayu bakar.
Orang tua pada masa dahulu belum mengerti ataupun tahu bahwa mangrove penting bagi kehidupan biota laut untuk bertelur dan berkembang biak yang nantinya akan memberi nilai ekonomis bagi kehidupan masyarakat.
Setelah adanya sosialisasi lingkungan hidup oleh The Nature Conservancy (TNC) pada tahun 2005 hingga sekarang ini, masyarakat pun memahami hal ini dan mulai mengurangi pengambilan pohon mangrove untuk pembangunan rumah dan jembatan.
Oleh sebab itu, sekarang masyarakat pun sudah ikut melindungi ekosistem mangrove yang ada di kepulauan Kofiau dan Boo.
(Penulis: Naftali Manggara, Editing Otis Mambrasar)
(Foto: Dwi Aryo Tjipto Handono/TNC, Feri Latief)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar